Thursday 29 September 2011

Definisi etnik, etnisiti dan etnosentrisme


Persoalan : wajarkah perasaan etnosentrisme dihapuskan demi mencapai perpaduan dalam sesebuah negara?
Assalamualaikum…sebelum menghuraikan dengan lebih lanjut, seharusnya kita mengetahui apa itu maksud etnik dan etnosentrisme :
Etnik boleh didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang mengamalkan budaya yang hampir seragam, termasuk adat resam, pakaian, bahasa dan kegiatan ekonomi. Konsep etnik mempunyai erti yang berkaitan rapat dengan konsep-konsep ras dan bangsa. Ras dan bangsa memberikan penekanan pada perbezaan fizikal atau sifat-sifat biologi (keturunan dan pertalian darah yang sama) antara sesama manusia. Dalam konteks masyarakat majmuk Malaysia, terdapt pelbagai kelompok etnik yang hidup berlainan, tetapi dibawah sistem politik yang  sama.

Etnik dapat dikelaskan melalui perbezaan budaya. Etnik sering berbeza berdasarkan ciri budaya seperti adat resam, pola keluarga, pakaian, pandanganmengenai kecantikan, orientasi politik, kegiatan ekonomi dan hiburan. Di Malaysia, orang melayu, india, cina, kadazan dusun, melanau dan pelbagai lagi dianggap sebagai etnik. Etnik pada dasarnya bersifat etnosentrik, iaitu mengangap ciri-ciri budayanya sebagai wajar, betul dan lebih utama daripada budaya etnik lain yang dipandang rendah serta dianggap ganjil ataupun berada pada tahap rendah atau tidak bermoral.

Konsep etnik membentuk konsep etnisiti dan etnosentrisme. Etnisiti merujuk kepada rasa kekitaan sesuatu kumpulan etnik tertentu. Hal ini bererti wujudnya satu kebudayaan atau sub budaya yang jelas yang menyatukan anggotanya dengan satu sejarah, nilai, sikap dan tingkah laku yang sama. Etnosentrisme pula merujuk kepada kepercayaan atau rasa bangga yang wujud dalam kalangan anggota sesebuah kelompok etnik bahawa budaya dan etnisiti mereka adalah jauh lebih baik dan hebat daripada kelompok lain. Etnosentrisme juga membawa makna suatu perspektif yang melihat kelompok etnik lain menerusi lensa dan kaca mata etnik sendiri.

“ … Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri. “ ( The Random House Dictionary ).
Ada satu suku Eskimo yang menyebut diri mereka suku Inuit yang berarti “penduduk sejati” [Herbert, 1973, hal.2]. Sumner menyebutkan pandangan ini sebagai etnosentrisme, yang secara formal didefinisikan sebagai “pandangan bahwa kelompoknya sendiri” adalah pusat segalanya dan semua kelompok lain dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompok tadi [Sumner, 1906, hal.13]. Secara kurang formal etnosentrisme adalah kebiasaan setiap kelompok untuk menganggap kebudayaan kelompoknya sebagai kebudayaan yang paling baik.
                 
Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme dengan menuturkan, “Sumber utama pertelingkahan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sedar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian.


                Kecenderungan etnosentrisme berkait rapat dengan kemampuan belajar dan berprestasi. Dalam buku The Authoritarian Personality, Adorno (1950) menemukan bahwa orang-orang etnosentrisme cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Dalam pendekatan ini, etnosentrisme didefinisikan terutama sebagai kesetiaan yang kuat dan tanpa kritik pada kelompok etnik atau bangsa sendiri disertai prasangka terhadap kelompok etnik dan bangsa lain. Yang ertinya orang yang etnosentrisme susah berasimilasi dengan bangsa lain, bahkan dalam proses belajar-mengajar.
                                                                                           
Pada pendapat saya,saya bersetuju dengan pemansuhan perasaan etnosentrisme kerana sifat ini tidak patut ada dalam diri setiap masyarakat demi mencapai perpaduan sesebuah negara. Agama islam sendiri pun menganjurkan perpaduan tidak kira apa pun bangsa dan agama malah meminta penganutnya menghormati dan menjaga hak asasi agama dan bangsa lain yang berada dalam pemerintahan islam pula…  


mohon pandangan semua.....